Pentingnya Bersabar

Hari ini adalah jadwal pengambilan obat si bocah. Berhubung hari kerja, baik saya dan suami harus meminta tolong pada mama saya untuk mengambil obat rutin tersebut. Mama pun bersedia. Agar urusan lancar dan tidak melelahkan karena puasa, saya sarankan mama naik gojek.  Tepat pukul 08.00 pagi ini saya order gojek untuk mama. Gojek pun konfirmasi ke saya bahwa ia sudah dalam perjalanan menuju alamat rumah saya. Gojek dalam perjalanan, saya telepon mama untuk memastikan apakah pak gojek sudah tiba atau belum. Saya cek di aplikasi, si bapak gojek ternyata sudah menuju rumah sesuai order. Selang 1 jam, saya telepon lagi mama untuk memastikan apakah urusan pengambilan obat sudah selesai atau belum. Tak lama kemudian, mama telepon dan siap untuk pulang. Saya pun kembali order gojek untuk mengantar mama pulang ke rumah. Si pak gojek hanya misscalled. Saya telepon balik untuk memastikan ia segera menjemput mama. Saya kembali menelpon mama untuk bersiap-siap menunggu pak gojek di depan gerbang RS. Saya amati aplikasi nampaknya posisi gojek tak beranjak. Saya telepon mama, gojek belum tiba katanya. Saya akhirnya melakukan pembatalan via aplikasi. Tepat saat saya batalkan order, si gojek datang dan mama pun bingung dan agak reaktif memilih mau naik angkot saja. Karena saya tak tega juga membiarkan mama pulang naik angkot, dan si pak gojek pun komplain karena saya main cancel-cancel aja, akhirnya terjadilah tawar menawar harga non argo. Deal 20.000 dari harga normal 12.000. Jujur saja, saya agak kecewa karena harus mengalami kerugian 8000 rupiah. Ternyata jika dipikir-pikir ini soal waktu, soal ketidaksabaran saja menanti. Andai bisa bersabar sedikit saja, SOP perojegan bisa lancar tanpa harus rugi sekian rupiah. Kalo kerugian materi mungkin bisa terbayar, tapi ini emosi terkuras. hiks hiks.

Comments

Popular posts from this blog

Istirahat Makan Siang

Orang Jepang itu kayaknya Islami deh

Akibat Overestimate