Tentang kebutuhan Sholat dan Makan
Pada hari Jumat, 28 Oktober 2016 kemarin, saya berangkat dengan kereta ke Tokyo dalam rangka 'ADB Scholarship Welcome Gathering' bersama 1 orang teman saya sesama mahasiswa penerima Scholarship dari Asian Development Bank (ADB), 1 orang Professor dan 1 orang officer. Kami berangkat ber empat sebelum waktu sholat Dhuhur. Sepanjang perjalanan, saya sebenarnya gelisah dalam hati, bagaimana saya sholat dhuhur dan ashar nantinya di lokasi. Saya mencoba memikirkan berbagai kemungkinan dan memperhitungkan waktu yang tepat untuk bisa sholat di sela-sela acara yang cukup padat. Tak disangka, jauh sebelum saya bertanya tentang kebutuhan saya, officer dan Professor saya ternyata sudah mempersiapkan untuk menyiapkan waktu dan akan mencoba menegosiasikan tempat sholat ke panitia acara saat kami tiba di lokasi nanti. Saya tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasih saya atas segala pengertian mereka pada kebutuhan spiritual saya. Sementara teman saya asal Kyrgyz yang bersama saya, wala...