Cerita Nazila

Apa yang kau alami atau tidak kau alami adalah mutlak keputusan Tuhan yang terbaik. Tak perlu risau dan gundah Semua ada masanya Semua sudah diatur olehNya Ikhtiar itulah yang utama.

Alhamdulillah, it is so great having a nice friend lent me this book. I will review this book after reading it all.

Kali kedua saya berkunjung ke salah satu satker kantor Vektor dan Reservoir Penyakit. Kota ini sangat sejuk dan asri. Kadang bercanda ke kolega jika ngantor disini pasti nggak pernah lelah ya. Secara pemandangan alamnya mendukung banget. Nggak sesak, bebas polusi dan udaranya selalu segar. Olahraga pun tak perlu dipaksa karena alamnya memang pegunungan. Berpindah ruangan pasti harus mendaki karena dimana-mana ada tanjakan. Tapi sekali lagi kenyamanan relatif. Yang di sana pun merasa capek tapi kok saya melihat mereka enjoy aja kok. Ha ha ha rumput tetangga memang selalu lebih hijau ya. Ya, di mana pun harus berkarya. Saat kita ditakdirkan berada di suatu tempat, pasti Tuhan telah memberikan kadar bahwa di sanalah tempat kita yang terbaik. Intinya bersyukur aja lah... Ini nih pemandangan dari hotel Beringin, Salatiga. Menentramkan hati:) Karena ini bukan piknik, ya hanya menikmati saja dari balik jendela. Selanjutnya menunaikan tugas negara. Tapi tak lupa mampir di Muse...

Mengulas mudik lebaran tahun ini memang selalu seru dan menyenagkan. Pengalaman kedua melintasi Sumatera Barat dengan mobil itu capek-capek sedaplah.  Bebas dari rutinitas sambil menikmati alam itu nikmat yang luar biasa.  Memiliki kampung halaman lalu ada intercultural marriage di dalamnya pun suatu anugerah Tuhan yang patut disyukuri:) Dan perjalanan ini selalu nikmat bagi kami sekeluarga. Semoga nanti diberi kesempatan untuk menelusuri Pulau Sumatera kembali. Amin.  Ini dia antrian saat akan menyeberangi Teluk Bakaheuni. Antrinya masih belum panjang. Masih nyaman.  Morteza menikmati perjalanan dan sangat antusias. Semangat, Nak. Ini pemandangan dari kapal  Sepulang dari mudik di Payakumbuh, 3 bulan  lalu saya pun sempat mengulas keindahan kota ini di harian Jakarta Post. Ini dia link nya http://www.thejakartapost.com/news/2014/08/22/your-letters-the-beauty-payakumbuh.html

Akan selalu ada hal-hal baru yang memberikan semangat saat kita terus mencari inspirasi di luar sana. Rutinitas terlalu menindas hak-hak kita untuk menumbuhkan dan menghadirkan jiwa dan pengharapan yang baru. Dan akhirnya menemukan momen ini untuk kembali bertumbuh dan mekar. Kadangkala Jiwa memang perlu disiram yaa. Thanks to ayah Morteza yang selalu setia menemani dan ikut menyirami jiwaku yang sedang gersang. Ho ho ho:)